Jalan Sehat - 8 mitos keliru tentang nutrisi yang dipercaya konsumen di Asia Pasifik. Kekeliruan informasi di internet ikut menyebabkan 60% konsumen kurang memahami nutrisi. Survei Herbalife Nutrition tepis sejumlah mitos tentang nutrisi yang paling banyak dianggap benar oleh konsumen Asia Pasifik.
8 Mitos Keliru tentang Nutrisi yang Dipercaya Konsumen di Asia Pasifik
Perusahaan nutrisi terkemuka di dunia, Herbalife Nutrition, hari ini merilis sejumlah temuan tambahan dari "Survei tentang Mitos Nutrisi di Asia Pasifik 2020" (Asia Pacific Nutrition Myths Survey 2020). Survei ini melibatkan 5.500 responden dari Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam pada Maret 2020.
Dalam kuis pengetahuan umum tentang nutrisi yang turut tercantum dalam survei ini, sebanyak 48 pertanyaan "Salah atau Benar" juga direspons para peserta survei. Sejumlah pertanyaan tersebut mencakup sembilan topik nutrisi—nutrisi umum, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, kafein, menjaga berat badan, serta sarapan. Menurut hasil dari kuis ini, kurang dari seperempat (23%) responden berhasil memperoleh nilai kelulusan (menjawab setengah atau lebih dari total pertanyaan dengan benar).
8 Mitos Keliru tentang Nutrisi yang Dipercaya Konsumen di Asia Pasifik |
Kuis tersebut juga mengungkap tiga topik utama yang kurang dipahami:
- Mineral: hanya 28% responden menjawab pertanyaan dalam kategori ini dengan benar
- Kafein: hanya 33% responden menjawab pertanyaan dalam kategori ini dengan benar
- Protein: hanya 34% responden menjawab pertanyaan dalam kategori ini dengan benar
Berdasarkan hasil dari kuis ini, Herbalife Nutrition juga memaparkan sederet mitos nutrisi yang paling banyak diyakini konsumen Asia Pasifik. Di antara 10 konsumen, lebih dari enam orang memberikan jawaban yang salah atau berkata bahwa mereka tidak yakin dengan kebenaran pernyataan tentang nutrisi yang ditemuinya.
"Maraknya mitos nutrisi di Internet telah menyebabkan kebingungan dalam skala luas untuk membedakan fakta ketimbang fiksi tentang nutrisi. Sebagian besar konsumen tak hanya meyakini bahwa mengonsumsi karbohidrat saja akan mengakibatkan berat badan bertambah, namun banyak dari konsumen juga percaya bahwa hanya sedikit protein yang perlu dikonsumsi seiring dengan pertambahan usia—kedua hal ini sangat keliru," jelas Stephen Conchie, Senior Vice President & Managing Director, Asia Pasifik, Herbalife Nutrition.
"Demi mengatasi kesenjangan informasi nutrisi, kami telah bermitra dengan para pakar kesehatan dan nutrisi terkemuka guna menyediakan informasi nutrisi secara luas bagi konsumen Asia Pasifik. Kami meyakini upaya kolektif bersama pemerintah, lembaga kesehatan, dan industri nutrisi akan lebih efektif untuk meningkatkan kesadaran konsumen dalam jangka panjang. Kami berharap untuk menjalin kemitraan dengan lebih banyak pihak agar masyarakat menjalani hidup yang lebih sehat," lanjut Conchie.
Sejumlah Mitos Nutrisi di Asia Pasifik yang Diungkap Survei Tersebut
Mitos #1: Karbohidrat akan menyebabkan berat badan Anda bertambah
Fakta: Karbohidrat saja tak menyebabkan berat badan bertambah; namun, penyebabnya ialah mengonsumsi terlalu banyak kalori. Filosofi Herbalife Nutrition menganjurkan porsi karbohidrat sebesar 40% dari total konsumsi kalori harian. Sumber-sumber karbohidrat yang sehat, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan bahan makanan dengan gandum utuh (wholegrain) juga memberikan sejumlah nutrisi penting, seperti kalsium, zat besi, dan vitamin B.
Mitos #2: Kita hanya perlu mengonsumsi sedikit protein seiring dengan pertambahan usia
Fakta: Mulai dari awal usia 40 tahun, kita bisa kehilangan massa dan fungsi otot secara bertahap atau progresif, biasa disebut dengan sarcopenia. Proses ini bisa diatasi dengan meningkatkan asupan protein dan melakukan latihan angkat beban (resistance training) seiring dengan pertambahan usia.
Mitos #3: Kafein menyebabkan dehidrasi
Fakta: Kafein mengandung diuretik, namun asupan moderat antara dua hingga tiga gelas kopi setiap hari kecil kemungkinannya menyebabkan dehidrasi. Menurut studi yang dilakukan Institute for Scientific Information on Coffee, kopi bisa mengandung zat hidrat yang sama dengan air.
Mitos #4: Massa tulang maksimum bisa dioptimalkan pada usia berapa pun dengan asupan kalsium yang cukup
Fakta: Massa tulang maksimum kita (ukuran dan kekuatan tulang tertinggi) bergantung pada asupan kalsium, dan mencapai puncaknya pada usia 30 tahun. Meski demikian, konsumsi kalsium yang cukup di sepanjang hidup bisa mengurangi risiko osteoporosis. Suplementasi kalsium bisa melindungi kita dari kekeroposan tulang pada usia yang lebih tua, khususnya pada wanita pascamenopause yang membutuhkan lebih banyak kalsium.
Mitos #5: Diet ketogenik ialah cara sehat untuk mengurangi berat badan
Fakta: Sangat rendah karbohidrat, asupan protein yang tergolong sedang, dan sangat tinggi lemak, diet ketogenik memaksa tubuh kita untuk mengandalkan lemak sebagai bahan bakar. Hasilnya, bobot badan akan berkurang. Namun, karbohidrat yang sehat sebetulnya berguna bagi tubuh sebagai pasokan energi, vitamin, dan mineral. Demi mengurangi berat badan secara berkelanjutan, Anda bisa menjalani diet yang seimbang dan rutin berolahraga.
Mitos #6: Diet yang sangat rendah lemak menjadi cara terbaik untuk mengurangi berat badan
Fakta: Menurut sejumlah studi, berat badan hanya sedikit berkurang setelah seseorang menjalani diet rendah lemak pada tahun pertama. Dengan demikian, diet ini menjadi strategi yang paling tidak efektif untuk mengurangi berat badan dalam jangka panjang. Bahkan, tubuh kita memerlukan beberapa lemak agar tetap sehat, sebab lemak ikut membangun membran sel dan hormon, serta membantu penyerapan vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.
Mitos #7: Indeks Glikemik ialah perangkat baik untuk memilih sumber karbohidrat yang paling sehat
Fakta: Indeks Glikemik mengukur seberapa besar pengaruh karbohidrat dalam makanan untuk meningkatkan kadar gula, namun tak semata-mata bisa digunakan dalam memilih diet yang sehat. Asupan karbohidrat Anda dan jenis makanan yang dikonsumsi juga perlu dipertimbangkan secara keseluruhan.
Mitos #8: Bubuk protein bukan sumber protein yang sehat jika dibandingkan protein yang berasal dari makanan natural
Fakta: Bubuk protein bisa menjadi sumber protein yang baik, serupa dengan makanan natural jika berasal dari sumber-sumber bermutu tinggi. Misalnya, protein kedelai dari kacang kedelai merupakan protein lengkap, dan menyediakan sembilan asam amino penting untuk kebutuhan nutrisi tubuh kita.
Herbalife Nutrition adalah perusahaan global yang telah mengubah kehidupan masyarakat dengan produk nutrisi yang hebat dan peluang bisnis yang telah terbukti bagi distributor independen sejak 1980. Perusahaan menawarkan produk berkualitas tinggi yang didukung ilmu pengetahuan, dijual di lebih dari 90 negara oleh distributor independen yang terlatih kewirausahaannya, dalam menyediakan pelatihan individu dan komunitas pendukung yang menginspirasi pelanggan mereka untuk merangkul gaya hidup yang lebih sehat dan lebih aktif. Melalui kampanye global perusahaan untuk memberantas kelaparan, Herbalife Nutrition juga berkomitmen untuk membawa nutrisi dan pendidikan kepada masyarakat di seluruh dunia.
8 mitos keliru tentang nutrisi yang dipercaya konsumen di Asia Pasifik.